Pria Sejati
Jika kau dapat terus berjalan ketika yang lain berhenti, bahkan mengejekmu dengan keji. Membucahkan kata-kata celaan agar rontok semangatmu.
Jika kau mampu terus bekerja keras dengan jujur, bahkan ketika dunia sedang menuju kehancuran. Dan para pemalas riang gembira menari diatas tumpukan emas yang dianugerahkan pada mereka.
Jika kau mampu tetap setia dan menyimpan kesetiaan itu seperti kau menjaga nyawamu, bahkan ketika malaikat tercantik yang pernah diciptakan Tuhan datang ke pangkuanmu. Merayumu dan menyerahkan cinta dan nyawanya padamu.
Jika kau terus mampu melindungi asa mimpimu, tetapi tidak menjadikan mimpimu sebagai berhala hidupmu, melainkan bersama-sama orang-orang lemah dan terbuang, kau menyalakan mimpi mereka. Tak pernah sudi berdiam diri ketika penindasan terjadi dan tak gentar ikut terbuang bersama hewan jalang yang bahkan iblispun menutup mata.
Jika kau tak malu memohon ampun dan maaf, bahkan ketika seharusnya kau layak memenggal kepala serigala sekalipun. Ketika kau tetap menginjak bumi, bahkan ketika sang waktu memberimu sayap untuk terbang. Saat kau memilih menyimpan tawa ketika malam datang padahal pesta baru saja akan dimulai.
Jika kau tak putus berdoa, sambil mengayunkan cangkul dan tidak menjadi putus asa, tidak juga bercongkak ria. Ketika tanah yang Tuhan berikan hanyalah hamparan semak dan bebatuan tapi kau tetap yakin pada perintahNya. Menyimpan tangis dalam hatimu, perih dalam relung jiwamu dan menolak mengutuk Yang Kuasa.
Jika kau telah mampu menjadi guru walau ilmumu sederhana. Menjadi pelindung walau tak sekuat kesatria. Menjadi pemimpin walau tak selicin politikus. Menjadi imam walau tanpa jubah.
Jika kau mengerti kapan harus terus menebang, mengayunkan kapak dan menyalakan mesin bajak serta kapan harus menyalakan sigaret lalu memancing bersama anjingmu.
Jika kau terus menolak untuk berhenti berjuang, walau sudah lemah tubuhmu dan lonceng akan berdentang.
Jika kau, dengan sadar dan ikhlas, membuang pelana kudamu dan menerima serta mengasah kapak itu, lalu berpamitan pada kawan-kawanmu.
Jika kau siap untuk kecewa namun tak berniat mengecewakan siapapun. Terus menebar cinta tanpa pernah berpikir untuk mengemis cinta.
Maka, pada saat itu, kau adalah seorang pria. Nikmati setiap detik dan berikan yang terbaik yang bisa kau lakukan.
pria sejati |
1 komentar untuk "Pria Sejati"
www.pintuwawasan.com