Metode Debat dalam Pembelajaran
Setiap manusia memiliki pola pikir yang berbeda. Ada kalanya dalam menanggapi sebuah isi, terdapat opini yang saling berlawanan. Di dalam pembelajaran, salah satu cara untuk memotivasi siswa mengungkapkan opininya adalah dengan metode debat.
Metode debat mungkin belum banyak dilakukan, bahkan di jenjang sekolah menengah atas sekalipun. Hal ini wajar karena selain waktu belajar yang mungkin terlalu sedikit dibandingkan dengan materi, metode pembelajaran debat juga harus dilakukan dengan persiapan yang matang.
Apa itu Metode Pembelajaran Debat?
Metode Debat dalam Pembelajaran |
Debat adalah salah satu contoh metode pembelajaran dimana terdapat dua kelompok (atau mungkin lebih) yang saling mengungkapkan pandangan yang berbeda mengenai suatu topik.
Metode pembelajaran debat harus dipandang sebagai sebuah sarana untuk memotivasi siswa dalam berani mengungkapkan pendapatnya sekaligus mengajarkan bagaimana berpikiri secara saintifik, logis dan mengedepankan akal sehat.
Dalam metode ini, bisa saja sebenarnya siswa tidak setuju dengan thesis atau isu yang diberikan, namun terpaksa menyetujuinya karena berada di kelompok afirmatif. Di sinilah letak dari tujuan metode pembelajaran berbasis debat, yaitu mengukur sejauh mana siswa mampu menyusun argumen yang sistematis, bukan semata-mata hanya setujua atau tidak.
Tujuan dari Metode Debat
Metode pembelajaran debat bertujuan untuk melatih siswa mengungkapkan suatu pernyataan berbasis opini atau argumen dengan sekaligus menyertakan landasan berpikir dan alasan yang runtut, sistematis dan bisa untuk didiskusikan dengan nalar sehat.
Karena dalam konteks ini adalah terkait proses belajar mengajar, maka nilai utama yang harus dilihat adalah proses, bukanya hanya hasil akhir.
Tujuan dari metode debat juga untuk menyadarkan siswa bahwa sebagai seorang individu, setiap manusia memiliki pendapat yang berbeda. Menghormati perbedaan pendapat akan menciptakan suasana yang harmonis tanpa perlu mempertentangkannya dengan cara-cara yang tidak etis dan tercela.
Metode debat juga bertujuan untuk melatih pola pikir peserta didik untuk berpikir kritis terhadap suatu isu dengan mencari perspetif yang berbeda dengan kaidah-kaidah yang benar dan menjunjung tinggi sikap sportif.
Selain itu dari metode debat ini, guru sebagai fasilitator pendidikan bisa mengevaluasi sejauh mana siswa mampu menyusun argumen ketika diminta untuk berpikir kritis, termasuk ketika peserta didik berkesempatan menyanggah opini dari lawannya.
Manfaat Metode Pembelajaran Debat
Metode debat dalam pembelajaran bisa memberikan berbagai manfaat, antara lain :
- Membiasakan siswa berpikir kritis atas suatu isu atau topik yang diberikan.
- Melatih skill komunikasi, khususnya ketika menyanggah atau mengemukakan pendapatnya.
- Membiasakan siswa berani tampil di depan orang lain.
- Melatih siswa untuk bekerja sama dalam tim.
- Memberikan gambaran nyata mengenai perbedaan dan bagaimana cara mengelola, khususnya menghargainya.
Tentu semuanya itu bisa tercipta jika guru dapat menjelaskan aturan main yang jelas mengenai bagaimana debat seharusnya berjalan.
Langkah-langkah Melaksanakan Metode Debat dalam Pembelajaran
Lantas bagaimana prosedur ketika ingin melakukan debat dalam pembelajaran? Ada tiga langkah penting, yaitu persiapan-kegiatan inti-evaluasi.
1. Persiapan
Tahapan pertama adalah persiapan. Di sini guru wajib untuk menjelaskan sebaik dan selengkap mungkin aturan main, tata cara debat yang baik, etika yang harus dipegang dan teknis kegiatan lainnya.
Harus diingat bahwa untuk jenjang pembelajaran di kelas, tidak perlu harus menyiapkan kelompok panel ataupun kelompok netral. Guru cukup membagi dua kelompok sebagai kelompok affirmatif, yaitu yang harus setuju dengan topik yang diberikan, dan kelompok oposisi sebagai pihak yang kontra.
Teknis pelaksanaan seperti waktu, kalimat yang sebaiknya dihindari, cara penyampaian yang baik termasuk pula sikap ketika kelompok lawan berargumen wajib diberikan sejelas-jelasnya.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti terdiri dari dua bagian, yakni: setiap kelompok berdiskusi dan menyusun argumen lalu kedua kelompok bergantian menyampaikan hasil diskusi termasuk juga sanggahan kepada kelompok lainnya.
Dalam level pelajar, debat seharusnya sederhana saja. Berikut adalah cara melaksanakannya:
- Mengundi kelompok mana yang tampil sebagai penyaji pertama.
- Kelompok penyaji menyampaikan ulasannya.
- Kelompok pendengar mencermati dan mencatat.
- Lalu kelompok pendengar menyampaikan sanggahan.
- Kelompok Pendengar kemudian berganti menyajikan argumen, kelompok lawan mendengkarkan.
- Lalu kelompok lawan memberikan sanggahan.
3. Evaluasi
Dalam tahap ini, guru menyimpulkan hasil dari diskusi atau adu argumen antar dua kelompok tersebut. Pengambilan kesimpulan harus lengkap dan disertai saran-saran jika memang dibutuhkan.
Dalam tahap evaluasi ini pula pendidik wajib untuk memberikan pujian secara umum kepada seluruh peserta dan secara khusus kepada mereka yang mampu menyusun argumen dengan baik, menyampaikan pendapatnya dengan tepat serta menjunjung tinggi sikap saling menghormati.
Itulah langkah-langkah umum dalam melakukan debat dengan konteks pembelajaran. Tentu prosedur di atas bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan.
Kekurangan Metode Debat
Kekurangan utama dari metode ini adalah pada tahap persiapan dimana guru wajib untuk menjelaskan secara detail cara pelaksanaan debat. Jika siswa tidak memahami dengan benar, maka beberapa skenario yang terjadi adalah siswa ribut sendiri, saling menjatuhkan, ataupun siswa pasif.
Untuk itu peran guru sebagai fasilitator pendidikan dan sekaligus moderator harus punya rencana cadangan untuk menghidupkan suasana.
Demikianlah ulasan debat sebagai sebuah sarana dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Guru wajib untuk memperkaya khazanah ilmu pedagogiknya, salah satu dengan mengetahui bermacam-macam metode pembelajaran.
Posting Komentar untuk "Metode Debat dalam Pembelajaran"