Inilah Perbedaan Penilaian Sumatif dan Penilaian Formatif
Penilaian sumatif dan formatif adalah jenis-jenis penilaian yang oleh kemdikbud diminta untuk dilakukan dalam rangka asesmen pendidikan. Hal ini sesuai dengan apa yang tertuang dalam Permendikbudristek No 21 Tahun 2022.
Tetapi sebenarnya apa yang dimaksud dengan penilaian sumatif dan formatif? Selain itu mengapa keduanya dibedakan? Apa yang menjadi perbedaan antara penilaian berbasis sumatif dan formatif?
Sebelum mengulik lebih jauh mengenai keduanya, maka haruslah diingat bahwa ada banyak sekali jenis penilaian.
Perbedaan antara penilaian sumatif dan formatif |
Formatif dan Sumatif adalah Contoh Macam-Macam Penilaian Pembelajaran
Macam-macam penilaian pembelajaran tersebut bisa diklasifikasikan antara lain berdasarkan rentang waktu, bentuk, proses hingga fungsi.
Misalkan apabila dilihat dari kapan penilaian itu dilakukan, maka bisa dibedakan antara:
- Pre-test
- Post-test
Keduanya memiliki persamaan sekaligus perbedaan. Hal ini sudah pernah dibahas dalam perbedaan Pre-test dan Post-test.
Sedangkan penilaian formatif atau sumatif juga merupakan dua dari sekian banyak jenis penilaian yang masing-masing memiliki bentuk, fungsi, tujuan serta metode tersendiri.
Perbedaan Penilaian Sumatif dan Formatif
Tanpa berpanjang lebar lagi, kini Anda akan melihat dengan jelas bagaimana perbedaan antar penilaian sumatif dan formatif.
- Penilaian formatif dilakukan pada saat proses pembelajaran (mempelajari suatu bab/unit) tertentu, sedangkan penilaian sumatif di lakukan di akhir proses pembelajaran tertentu, misal setelah selesai suatu bab atau unit.
- Penilaian formatif bertujuan untuk mengetahui perkembangan penguasaan kompetensi dan pengetahuan yang dimiliki peserta didik pada saat pembelajaran suatu bab/unit, sedangkan penilaian sumatif memiliki tujuan mengetahui pencapaian pembelajaran peserta didik atas suatu bab/unit yang sudah dipelajari.
- Penilaian formatif berfungsi untuk memperbaiki proses pembelajaran sedangkan penilaian sumatif memiliki fungsi untuk mendapatkan bukti kompetensi peserta didik.
- Penilaian formatif tidak digunakan sebagai nilai rapor atau laporan hasil belajar tiap semester, sedangkan sebaliknya, hasil dari penilaian sumatif dipakai untuk nilai rapor.
- Berdasarkan isi Permendikbudristek No 21 Tahun 2022, penilaian formatif dilakukan sejak PAUD, jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Namun penilaian sumatif dilakukan di jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Ada catatan menarik yang ditulis dalam web Edglossary terkait perbandingan antara asesmen sumatif dengan asesmen formatif. Berikut kutipannya.
Penilaian sumatif biasanya dikontraskan dengan penilaian formatif, yang mengumpulkan informasi rinci yang dapat digunakan pendidik untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Dengan kata lain, penilaian formatif sering dikatakan untuk pembelajaran, sedangkan penilaian sumatif untuk pembelajaran. Atau seperti yang dikatakan oleh pakar penilaian Paul Black, "Ketika juru masak mencicipi sup, itulah penilaian formatif. Ketika pelanggan mencicipi sup, itulah penilaian sumatif." Namun, perlu dicatat bahwa perbedaan antara formatif dan sumatif sering kali tidak jelas dalam praktiknya, dan para pendidik mungkin memiliki interpretasi dan pendapat yang berbeda tentang masalah ini.
Itulah perbandingan antara dua contoh penilaian yang ada dalam kurikulum merdeka sesuai dengan keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan yang tertuang dalam permen no 21.
Anda juga bisa membaca dan mengetahui lebih dalam tentang masing-masing penilaian, yakni pada artikel tentang kupas tuntas penilaian sumatif. Sedangkan untuk penilaian formatif ada pada artikel memahami penilaian formatif.
Kedua penilaian ini adalah bentuk evaluasi dari guru untuk mengetahui sejauh mana pencapaian peserta didik. Maka perlu sekali untuk melakukan sekaligus mengetahui perbedaan antara penilaian formatif dan sumatif.
Posting Komentar untuk "Inilah Perbedaan Penilaian Sumatif dan Penilaian Formatif"