Post Test: Bentuk, Fungsi dan Tujuannya
Fungsi dan bentuk Post test - Pendidikan adalah fondasi bagi kemajuan suatu masyarakat. Sejak zaman dahulu, berbagai metode telah digunakan untuk memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan dapat ditransfer dengan efektif dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dari sistem pendidikan tradisional hingga metode pembelajaran berbasis teknologi saat ini, evaluasi selalu menjadi bagian penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembelajaran. Evaluasi ini dapat berbentuk berbagai metode, salah satunya adalah post test.
Berbeda dengan pre-test, Post test merupakan salah satu metode evaluasi yang digunakan dalam dunia pendidikan dan pelatihan untuk mengukur sejauh mana peserta telah memahami materi yang diajarkan. Post test biasanya dilakukan setelah suatu sesi pembelajaran atau pelatihan selesai guna mengetahui efektivitas pengajaran dan sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai. Artikel ini akan membahas jenis-jenis post test, waktu pelaksanaan yang tepat, fungsi post test, serta pedoman pelaksanaannya. Untuk perbedaan post test dan pre test, silahkam baca di sini.
![]() |
post test |
Jenis-Jenis Post Test
Post test dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan bentuk dan tujuannya:
Post Test Tertulis
Post test tertulis adalah bentuk evaluasi yang paling umum digunakan dalam dunia pendidikan. Bentuk soal yang digunakan dapat berupa pilihan ganda, isian singkat, atau esai. Menurut Bloom (1956) dalam taksonomi kognitifnya, post test tertulis dapat mengukur aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Post Test Lisan
Bentuk ini sering digunakan dalam ujian praktik atau wawancara akademik. Post test lisan bertujuan untuk mengukur pemahaman konseptual dan kemampuan menjelaskan suatu topik secara verbal. Vygotsky (1978) menekankan pentingnya interaksi verbal dalam pembelajaran untuk menguji sejauh mana pemahaman seorang individu terhadap suatu materi.
Post Test Praktik
Post test praktik digunakan dalam bidang yang membutuhkan keterampilan khusus, seperti kedokteran, teknik, dan seni. Ujian ini biasanya dilakukan dengan mengamati peserta ketika mereka mengaplikasikan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi nyata.
Post Test Berbasis Proyek
Evaluasi berbasis proyek menuntut peserta untuk mengembangkan suatu produk atau proyek sebagai bentuk demonstrasi pemahaman. Menurut penelitian dalam jurnal Educational Assessment Review (2020), post test berbasis proyek lebih efektif dalam mengukur pemahaman jangka panjang dibandingkan tes tertulis konvensional.
Waktu Pelaksanaan Post Test
Post test harus dilakukan pada waktu yang tepat agar hasilnya valid dan akurat. Beberapa waktu pelaksanaan post test yang ideal adalah:
Segera Setelah Sesi Pembelajaran
Post test yang dilakukan segera setelah sesi pembelajaran berakhir bertujuan untuk mengukur pemahaman jangka pendek.
Beberapa Hari Setelah Sesi Pembelajaran
Post test yang dilakukan setelah beberapa hari bertujuan untuk mengukur retensi pengetahuan dan sejauh mana peserta masih mengingat informasi yang diberikan.
Di Akhir Suatu Program atau Kursus
Post test akhir bertujuan untuk menilai pencapaian keseluruhan peserta terhadap kurikulum atau modul yang telah diajarkan.
Beberapa Bulan Setelah Pembelajaran
Evaluasi ini digunakan untuk mengukur dampak jangka panjang dari pembelajaran dan memastikan bahwa peserta benar-benar menerapkan materi yang telah mereka pelajari.
Fungsi Post Test
Post test memiliki beberapa fungsi utama dalam pembelajaran dan pelatihan:
Mengukur Pencapaian Pembelajaran
Post test membantu mengevaluasi apakah tujuan pembelajaran telah tercapai dan sejauh mana peserta memahami materi yang diajarkan.
Mengevaluasi Efektivitas Metode Pengajaran
Dengan melakukan post test, pendidik dapat menilai apakah metode yang digunakan efektif atau perlu perbaikan.
Memberikan Umpan Balik kepada Peserta Didik
Post test memberikan informasi kepada peserta mengenai kelebihan dan kelemahan mereka dalam memahami suatu materi, sehingga mereka dapat memperbaiki pemahamannya.
Sebagai Bahan Pertimbangan dalam Perbaikan Kurikulum
Hasil post test dapat digunakan untuk menyesuaikan kurikulum agar lebih efektif dalam mencapai tujuan pendidikan.
Pedoman Pelaksanaan Post Test
Agar post test dapat memberikan hasil yang valid dan reliabel, diperlukan beberapa pedoman pelaksanaan sebagai berikut:
Menyusun Soal yang Sesuai dengan Tujuan Pembelajaran
Menurut Anderson & Krathwohl (2001) dalam revisi taksonomi Bloom, soal post test harus mencerminkan tingkat kognitif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Memastikan Instruksi yang Jelas
Petunjuk pengerjaan soal harus disusun dengan jelas agar peserta dapat memahami dengan baik apa yang diminta dalam tes.
Menentukan Kriteria Penilaian yang Objektif
Penilaian harus dilakukan berdasarkan rubrik yang telah ditetapkan agar adil dan tidak subjektif.
Menganalisis Hasil Post Test dengan Cermat
Setelah post test selesai, hasilnya perlu dianalisis untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang tingkat pemahaman peserta.
Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif
Peserta harus mendapatkan umpan balik yang membangun agar mereka dapat memperbaiki kesalahan dan meningkatkan pemahaman mereka.
Kesimpulan, Daftar Pustaka dan Bacaan Terkait
Kesimpulan: Post Test Sangat Penting
Post test merupakan alat evaluasi yang penting dalam pendidikan dan pelatihan. Berbagai jenis post test dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Waktu pelaksanaannya pun harus dipilih dengan cermat agar hasilnya valid. Fungsi post test tidak hanya untuk mengukur pencapaian peserta, tetapi juga untuk menilai efektivitas metode pengajaran dan memberikan umpan balik yang berguna. Agar post test berjalan dengan optimal, diperlukan perencanaan yang baik, penyusunan soal yang sesuai, dan analisis hasil yang mendalam.
Daftar Pustaka
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. Addison Wesley Longman.
Bloom, B. S. (1956). Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals. Longmans, Green.
Educational Assessment Review. (2020). Project-Based Assessments and Their Effectiveness in Long-Term Knowledge Retention. Journal of Educational Assessment, 15(2), 45-60.
Vygotsky, L. S. (1978). Mind in Society: The Development of Higher Psychological Processes. Harvard University Press.
8 komentar untuk "Post Test: Bentuk, Fungsi dan Tujuannya"
Wah, saya baru tahu ternyata post tes bisa juga dilakukan beberapa bulan setelah sesi pembelajaran berakhir. Jadi yang mau diukur memang dampak/implementasi hasil pembelajarannya ya
hehehe ...kalo iya, berarti sebetulnya proses post test sudah terjadi sejak kurikulum belum berkembang seperti sekarang
Yups, selalu angkat jempol dengan pendidik yang selalu peduli akan seberapa penting dan bermanfaat keberhasilan materi yang disampaikannya pada peserta didik.