Cara Mengembangkan Sikap Growth Mindset pada Siswa SD
Pernah nggak sih kita sebagai guru atau orang tua merasa heran, kenapa ada anak yang begitu cepat menyerah saat belajar, sementara anak lain justru semangat meskipun berkali-kali gagal? Salah satu kuncinya ada di pola pikir, lebih tepatnya, growth mindset.
Konsep ini bukan sekadar tren dalam dunia pendidikan. Ia adalah fondasi penting yang bisa membantu anak-anak, terutama siswa SD, tumbuh menjadi pribadi yang tahan banting dan senang belajar. Nah, bagaimana sebenarnya cara mengembangkan growth mindset pada siswa SD? Yuk, kita bahas perlahan, dengan hati-hati, seperti kita mendampingi anak belajar membaca untuk pertama kali.
![]() |
mengembangkan growth mindset untuk siswa SD |
Memahami Growth Mindset
Apa Itu Growth Mindset?
Istilah growth mindset pertama kali diperkenalkan oleh Carol Dweck, seorang psikolog dari Stanford University. Sederhananya, ini adalah cara berpikir yang percaya bahwa kemampuan bisa berkembang dengan usaha, latihan, dan ketekunan.
Anak yang punya growth mindset nggak mudah menyerah. Mereka percaya bahwa kesulitan itu bisa dilatih, bukan ditakuti. Sebaliknya, anak dengan fixed mindset sering kali berpikir, “Aku memang nggak bisa Matematika,” atau “Aku memang bukan anak pintar.” Padahal, yang dibutuhkan hanyalah proses dan dukungan yang tepat.
Manfaat Growth Mindset untuk Anak SD
Bukan cuma soal pelajaran, growth mindset anak SD memberi dampak besar dalam kehidupan mereka secara keseluruhan. Anak yang dibiasakan berpikir positif terhadap tantangan cenderung:
- Lebih percaya diri menghadapi tugas-tugas sulit,
- Tidak takut gagal, malah belajar dari kegagalan,
- Punya motivasi belajar yang datang dari dalam dirinya sendiri,
- Lebih sabar, lebih tangguh, dan terbuka terhadap kritik,
- Punya semangat untuk terus berkembang.
Bayangkan kalau sikap seperti ini ditanamkan sejak SD. Anak-anak bisa tumbuh jadi pribadi yang kuat menghadapi dunia nyata, bukan hanya pintar menjawab soal ujian.
Mengapa Harus Sejak Sekolah Dasar?
Masa SD adalah fase emas. Anak-anak sedang giat-giatnya menyerap semua hal—baik pelajaran maupun nilai-nilai hidup. Ini momen yang sangat tepat untuk menanamkan pondasi pola pikir yang sehat.
Saat kita mengajarkan growth mindset pada siswa SD, kita sedang membentuk karakter dasar mereka: cara mereka menanggapi kesulitan, bagaimana mereka menyikapi kegagalan, dan bagaimana mereka melihat potensi dalam diri sendiri. Dan percayalah, perubahan besar sering kali dimulai dari hal-hal kecil—dari obrolan di kelas, dari cara kita memuji, atau dari bagaimana kita menanggapi kesalahan mereka.
Cara Mengembangkan Growth Mindset pada Siswa SD
Nah, ini bagian yang penting. Menerapkan growth mindset di pendidikan dasar bukan cuma soal teori, tapi praktik sehari-hari yang konsisten. Berikut ini beberapa pendekatan yang bisa dilakukan guru maupun orang tua:
1. Gunakan Pujian yang Menghargai Proses
Aktivitas yang bisa dilakukan: Saat anak menyelesaikan tugas menggambar, jangan langsung menilai bagus atau tidaknya gambar. Tanyakan prosesnya:
- “Kamu pakai warna-warna ini karena apa ya?”
- “Kelihatan kamu sabar banget mewarnainya. Kamu pakai teknik apa tadi?”
Respons seperti ini mengajak anak merefleksi dan menghargai usaha yang mereka lakukan, bukan hanya menilai hasil akhir.
2. Tantangan “Kesalahan Hari Ini”
Aktivitas yang bisa dilakukan: Buat papan kecil di kelas bertuliskan “Kesalahan Hari Ini yang Membuatku Belajar”. Minta satu atau dua siswa secara sukarela menuliskan kesalahan yang mereka buat hari itu, lalu ceritakan apa yang mereka pelajari darinya. Misalnya:
“Hari ini aku lupa bawa PR. Tapi aku belajar buat ngecek jadwal malam sebelumnya.”
Ini bukan hanya menormalkan kesalahan, tapi menjadikannya bagian dari proses belajar.
3. Cerita dari Dunia Nyata (Story Time with Meaning)
Aktivitas yang bisa dilakukan: Jadwalkan sesi mingguan “Kisah Hebat dari Orang Biasa.” Ceritakan tokoh-tokoh yang gagal dulu sebelum sukses, tapi gunakan tokoh yang dekat dengan dunia anak. Misalnya:
- Penulis buku anak-anak terkenal yang naskahnya sempat ditolak berkali-kali.
- Atlet bulutangkis Indonesia yang dulu pernah kalah terus tapi tetap latihan setiap pagi.
Tutup cerita dengan pertanyaan reflektif:
“Kalau kamu jadi dia, kamu bakal terus mencoba atau berhenti?”
4. Refleksi Mingguan: “Apa yang Aku Coba Minggu Ini?”
Aktivitas yang bisa dilakukan: Setiap akhir pekan, minta anak menuliskan satu hal yang minggu ini mereka coba, walau awalnya mereka takut atau ragu. Bisa lewat kertas warna-warni yang ditempel di dinding kelas:
“Aku akhirnya berani presentasi meskipun deg-degan banget.”
“Aku coba ngerjain soal sulit meskipun belum bisa semua.”
Ini menguatkan bahwa keberanian mencoba adalah nilai yang sangat dihargai.
5. “Level Up" Challenge
Aktivitas yang bisa dilakukan: Saat mengerjakan soal atau tugas, tawarkan tiga tingkat kesulitan: Mudah, Menengah, dan Menantang. Jelaskan bahwa tidak ada yang salah memilih level mana pun, tapi jika mereka ingin mencoba “level up,” itu tanda bahwa mereka sedang menumbuhkan growth mindset.
Misalnya:
- Matematika: Soal dasar → Soal cerita → Soal logika ekstra.
- Bahasa Indonesia: Menulis kalimat → Paragraf pendek → Cerita dengan tokoh.
Setelah selesai, diskusikan:
“Apa yang membuatmu memilih level itu? Gimana rasanya waktu mengerjakannya?”
6. “Belum Bisa” vs “Tidak Bisa”
Aktivitas yang bisa dilakukan: Buat kartu kecil bertuliskan:
❌ “Aku tidak bisa”
✅ “Aku belum bisa”
Saat anak merasa frustrasi, ajak mereka mengambil kartu dan ulangi bersama: “Aku belum bisa… tapi aku sedang belajar.” Ini bisa jadi ritual positif yang menyenangkan kalau dibawakan dengan ringan.
7. Jurnal Harian “Langkah Kecil Hari Ini”
Aktivitas yang bisa dilakukan: Minta siswa membuat jurnal pendek di akhir hari. Tidak perlu panjang, cukup satu kalimat:
- “Hari ini aku mencoba...”
- “Hari ini aku gagal tapi tetap…”
- “Hari ini aku bantu teman...”
Aktivitas ini membentuk kebiasaan refleksi positif yang membumi. Guru bisa baca beberapa secara acak di hari Jumat sebagai bentuk apresiasi.
Program Pembelajaran dan Aktivitas Sekolah yang Mendukung Pengembangan Growth Mindset
1. Mengintegrasikan Pelajaran tentang Neuroplastisitas
Mengajarkan kepada siswa bahwa otak dapat berkembang melalui usaha dan latihan dapat meningkatkan motivasi mereka untuk belajar. Program seperti Brainology dari Mindset Works menyediakan materi interaktif yang menjelaskan konsep ini dengan cara yang mudah dipahami oleh anak-anak.
Mindset Works sendiri adalah suatu program riset untuk pengembangan growth mindset yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat.
2. Mendorong Refleksi Diri melalui Jurnal Pembelajaran
Membiasakan siswa untuk menulis jurnal tentang proses belajar mereka, termasuk tantangan yang dihadapi dan bagaimana mereka mengatasinya, dapat membantu mereka menyadari bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Ini juga memperkuat keyakinan bahwa kemampuan dapat berkembang seiring waktu.
3. Menyediakan Umpan Balik yang Fokus pada Proses
Memberikan umpan balik yang menekankan usaha dan strategi yang digunakan siswa, daripada hanya hasil akhir, dapat memperkuat growth mindset. Misalnya, mengatakan "Saya melihat kamu mencoba pendekatan baru untuk menyelesaikan soal ini, itu menunjukkan kreativitasmu" lebih efektif daripada hanya mengatakan "Bagus".
4. Menciptakan Lingkungan Kelas yang Mendukung Risiko Akademik
Membangun budaya kelas di mana siswa merasa aman untuk mencoba hal baru dan membuat kesalahan tanpa takut dihakimi dapat mendorong mereka untuk mengambil risiko dalam belajar. Hal ini penting untuk mengembangkan growth mindset.
5. Menggunakan Cerita Inspiratif
Menceritakan kisah tokoh-tokoh yang berhasil melalui kerja keras dan ketekunan, seperti Thomas Edison atau tokoh lokal yang relevan, dapat menginspirasi siswa untuk percaya bahwa mereka juga dapat berkembang melalui usaha.
6. Melibatkan Siswa dalam Penetapan Tujuan
Membantu siswa menetapkan tujuan belajar mereka sendiri dan merencanakan langkah-langkah untuk mencapainya dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan keyakinan bahwa mereka memiliki kontrol atas perkembangan mereka.
7. Menyediakan Pelatihan untuk Guru tentang Growth Mindset
Memberikan pelatihan kepada guru tentang cara mengintegrasikan prinsip-prinsip growth mindset dalam pengajaran mereka dapat memastikan pendekatan yang konsisten di seluruh sekolah. Pelatihan ini dapat mencakup strategi untuk memberikan umpan balik yang efektif, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, dan mengatasi tantangan dalam mengubah pola pikir siswa.
Menyemai Pola Pikir Berkembang Sejak Dini
Mengembangkan growth mindset pada anak sekolah dasar bukan pekerjaan semalam. Tapi setiap kalimat yang membangun, setiap kesempatan belajar dari kesalahan, dan setiap pujian yang tepat sasaran akan menambah satu bata dalam pondasi karakter mereka.
Tugas kita sebagai guru dan orang tua bukan hanya membuat mereka “pintar” secara akademis, tapi juga kuat, lentur, dan pantang menyerah dalam menjalani hidup. Dan itu semua bisa dimulai dari cara kita memandang dan mendampingi proses belajar mereka.
Karena pada akhirnya, bukan nilai yang paling penting—tapi bagaimana mereka belajar, bertumbuh, dan terus mencoba. (Guritno Adi untuk esaiedukasi.com)
Posting Komentar untuk "Cara Mengembangkan Sikap Growth Mindset pada Siswa SD"