Ide Program Pembelajaran dan Kegiatan untuk Mengajarkan Toleransi kepada Para Siswa SD
Pentingnya Menanamkan Toleransi pada Siswa SD
Indonesia: Rumah Bagi Beragam Budaya
![]() |
mengajarkan toleransi pada siswa SD |
Namun, keberagaman ini tidak datang tanpa tantangan. Perbedaan bisa menjadi sumber kekayaan, tapi juga bisa memicu konflik jika tidak dikelola dengan nilai-nilai toleransi. Oleh karena itu, pendidikan yang menanamkan semangat saling menghormati menjadi sangat penting.
Mengapa Toleransi Harus Diajarkan Sejak Dini?
Masa sekolah dasar adalah fondasi. Saat anak-anak mulai mengenal dunia di luar rumah, mereka juga mulai membentuk nilai, sikap, dan cara pandang terhadap "yang berbeda". Jika pada usia ini mereka dikenalkan pentingnya menghargai perbedaan—baik perbedaan agama, suku, bahasa, atau pendapat—mereka akan tumbuh menjadi generasi yang terbuka, empatik, dan bijaksana.
Toleransi bukan hanya soal tidak bertengkar. Toleransi adalah kemampuan memahami sudut pandang orang lain, menghormati kebebasan orang lain, dan bekerja sama di tengah perbedaan. Inilah bekal penting bagi anak-anak untuk hidup dalam masyarakat yang beragam seperti Indonesia.
Urgensi Pembelajaran Toleransi di Sekolah Dasar
Sekolah bukan hanya tempat transfer ilmu, tapi juga laboratorium kehidupan. Di sinilah anak-anak berinteraksi dengan teman yang berbeda latar belakang. Jika tidak dibekali nilai toleransi, perbedaan kecil bisa berkembang menjadi prasangka atau bahkan diskriminasi.
Guru memiliki peran sentral dalam menanamkan nilai toleransi. Bukan hanya lewat ceramah atau buku teks, tapi juga lewat pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna—melalui cerita, drama, permainan, proyek kelas, hingga diskusi yang membangun empati.
4 Konsep Utama Pembelajaran Toleransi
Dalam melaksanakan pembelajaran untuk menanamkan toleransi di siswa SD, ada empat konsep utama yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Kerja sama tim: Usahakan untuk menggunakan pendekatan berbasis kerja sama atau team work. Guru bisa meminta siswa melaksanakan program ini dengan cara kerja kelompok agar mereka terbiasa untuk hidup bersama dengan orang lain.
- Problem Based Learning: Guru bisa melakukan pendekatan berbasis pemecahan masalah agar siswa menjadi insan yang kritis sekaligus toleran.
- Berpikir kritis: Ketahui cara dan strategi membangun karakter berpikir kritis bagi siswa dalam melaksanakan program belajar toleransi ini.
- Sederhana dan Menyenangkan: Semua kegiatan ini adalah untuk siswa SD, sehingga desain agar bisa simple sekaligus menyenangkan.
Kurikulum Merdeka dan Toleransi: Pendekatan Deep Learning yang Relevan
Kurikulum Merdeka memberi ruang besar untuk pembelajaran yang kontekstual, bermakna, dan berpihak pada murid. Salah satu pendekatannya adalah deep learning, yakni pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam, bukan sekadar hafalan. Ini sangat selaras dengan penguatan nilai-nilai toleransi.
Misalnya, dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5), siswa bisa diajak mengangkat tema keberagaman budaya di lingkungan mereka. Mereka bisa membuat pameran budaya, menulis cerita tentang keluarga teman dari latar berbeda, atau belajar lagu daerah dari berbagai provinsi. Kegiatan-kegiatan ini bukan hanya menyenangkan, tapi juga menumbuhkan rasa hormat dan kebanggaan terhadap keragaman Indonesia.
Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya "tahu" apa itu toleransi, tapi juga merasakan dan menghayati maknanya dalam keseharian.
Program Kegiatan dan Pembelajaran untuk Mengajarkan Toleransi pada Siswa SD
Menanamkan nilai toleransi pada siswa Sekolah Dasar (SD) sangat penting untuk membentuk generasi yang menghargai keberagaman budaya Indonesia. Berikut adalah beberapa ide kegiatan yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah untuk mengajarkan toleransi secara efektif:
1. Fashion Show Antar-Budaya
Latar Belakang:
Indonesia kaya akan budaya dengan beragam pakaian adat dari berbagai daerah. Memperkenalkan pakaian adat kepada siswa dapat meningkatkan apresiasi mereka terhadap keberagaman budaya.
Deskripsi Kegiatan:
Siswa diminta mengenakan pakaian adat dari daerah lain, bukan daerah asal mereka, dan berpartisipasi dalam peragaan busana sederhana di sekolah.
Langkah Pelaksanaan:
Persiapan:
- Guru membagi siswa menjadi kelompok dan menetapkan daerah tertentu untuk setiap kelompok.
- Siswa bersama orang tua mencari atau membuat pakaian adat dari daerah yang ditugaskan.
Pelaksanaan:
- Setiap kelompok mempresentasikan pakaian adat yang mereka kenakan, menjelaskan asal-usul, makna, dan keunikan pakaian tersebut.
- Mengadakan peragaan busana di aula atau lapangan sekolah dengan dekorasi yang mencerminkan keberagaman budaya Indonesia.
Penutup:
- Diskusi reflektif tentang pengalaman siswa dalam mengenakan pakaian dari budaya lain dan perasaan mereka terhadap keberagaman.
Alat yang Dibutuhkan:
- Pakaian adat dari berbagai daerah.
- Perlengkapan dekorasi panggung.
- Sound system untuk presentasi.
Manfaat:
- Meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap budaya lain.
- Menumbuhkan rasa percaya diri dan keterampilan berbicara di depan umum.
- Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di antara siswa.
Potensi Keseruan:
Kegiatan ini memungkinkan siswa merasakan langsung keunikan budaya lain melalui pakaian adat, sehingga membuat pembelajaran lebih hidup dan menyenangkan.
2. Jamuan Makan Nusantara
Latar Belakang:
Makanan tradisional merupakan bagian penting dari identitas budaya suatu daerah. Melalui kuliner, siswa dapat belajar tentang keberagaman dan sejarah budaya Indonesia.
Deskripsi Kegiatan:
Siswa membawa makanan tradisional dari daerah lain dan mempresentasikan informasi tentang makanan tersebut sebelum sesi makan bersama.
Langkah Pelaksanaan:
Persiapan:
- Guru membagi siswa menjadi kelompok dan menetapkan daerah tertentu untuk setiap kelompok.
- Siswa bersama orang tua menyiapkan makanan khas dari daerah yang ditugaskan.
Pelaksanaan:
- Setiap kelompok mempresentasikan makanan yang mereka bawa, menjelaskan asal-usul, bahan, cara pembuatan, dan makna budaya dari makanan tersebut.
- Setelah presentasi, siswa saling mencicipi makanan dalam sesi makan bersama.
Penutup:
- Diskusi tentang pengalaman mencicipi makanan dari berbagai daerah dan pentingnya menghargai keberagaman kuliner.
Alat yang Dibutuhkan:
- Meja untuk penyajian makanan.
- Peralatan makan.
- Materi presentasi (jika diperlukan).
Manfaat:
- Memperluas wawasan siswa tentang kuliner dan budaya daerah lain.
- Meningkatkan keterampilan presentasi dan berbicara di depan umum.
- Menumbuhkan rasa kebersamaan dan toleransi melalui pengalaman bersama.
Potensi Keseruan:
Siswa akan menikmati pengalaman mencicipi berbagai jenis makanan, yang dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan apresiasi terhadap budaya lain.
3. Bermain Drama Tema Superhero
Latar Belakang:
Cerita superhero disukai anak-anak dan dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan tentang kerja sama dan persatuan dalam keberagaman.
Deskripsi Kegiatan:
Siswa berperan sebagai superhero dari berbagai latar belakang budaya Indonesia yang bersatu untuk mengatasi tantangan bersama.
Langkah Pelaksanaan:
Persiapan:
- Guru dan siswa bersama-sama membuat naskah drama yang melibatkan superhero dari berbagai daerah di Indonesia.
- Siswa dibagi peran sesuai dengan karakter superhero yang mewakili budaya tertentu.
Pelaksanaan:
- Latihan drama dengan fokus pada penghayatan karakter dan pesan moral tentang persatuan dalam keberagaman.
- Pentas drama di depan kelas atau dalam acara sekolah.
Penutup:
Diskusi reflektif tentang nilai-nilai yang disampaikan dalam drama dan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.
Alat yang Dibutuhkan:
- Kostum sederhana yang mencerminkan budaya daerah masing-masing superhero.
- Properti panggung sesuai kebutuhan naskah.
Manfaat:
- Mengembangkan kreativitas dan keterampilan seni peran siswa.
- Menanamkan nilai kerja sama dan pentingnya persatuan dalam menghadapi tantangan.
- Meningkatkan pemahaman tentang budaya daerah lain melalui karakter superhero.
Potensi Keseruan:
Siswa dapat mengekspresikan diri secara kreatif dan menikmati proses bermain peran sebagai superhero, yang membuat pembelajaran menjadi lebih menarik.
4. Refleksi Sumpah Pemuda
Latar Belakang:
Sumpah Pemuda merupakan tonggak sejarah yang menunjukkan semangat persatuan pemuda Indonesia dalam keberagaman.
Deskripsi Kegiatan:
Siswa mempelajari sejarah Sumpah Pemuda dan membuat komitmen bersama untuk menerapkan nilai-nilai persatuan dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah Pelaksanaan:
Persiapan:
- Guru memberikan materi tentang sejarah Sumpah Pemuda dan tokoh-tokoh yang terlibat.
- Siswa membaca teks Sumpah Pemuda dan mendiskusikan maknanya.
Pelaksanaan:
- Siswa membuat presentasi atau proyek kreatif yang menggambarkan pemahaman mereka tentang Sumpah Pemuda.
- Diskusi kelompok tentang cara menerapkan semangat Sumpah Pemuda dalam konteks sekolah dan masyarakat.
Penutup:
- Siswa bersama-sama membuat komitmen tertulis untuk mempraktikkan nilai-nilai persatuan dan toleransi.
Alat yang Dibutuhkan:
- Materi bacaan tentang Sumpah Pemuda.
- Alat tulis dan bahan untuk proyek kreatif.
Manfaat:
- Meningkatkan pemahaman sejarah dan nilai-nilai kebangsaan.
- Menumbuhkan rasa nasionalisme dan persatuan di kalangan siswa.
- Mendorong siswa untuk menerapkan nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
Potensi Keseruan
Melalui diskusi dan proyek kreatif, siswa dapat lebih mendalami makna Sumpah Pemuda dengan cara yang interaktif dan menarik.
5. Trivia Indahnya Indonesia (lanjutan)
Langkah Pelaksanaan:
Persiapan:
- Guru menyiapkan kartu trivia berisi fakta menarik seputar budaya Indonesia: tarian, rumah adat, makanan khas, lagu daerah, bahasa, dan tradisi unik.
- Pertanyaan disusun dalam berbagai tingkat kesulitan dan dapat dimainkan per individu atau kelompok.
Pelaksanaan:
- Guru membacakan pertanyaan, lalu siswa atau kelompok memilih jawaban yang tepat.
- Bisa menggunakan sistem skor atau bentuk permainan “board game” di lantai kelas.
Penutup:
- Sesi refleksi: siswa menyebutkan satu hal baru yang mereka pelajari dan budaya daerah mana yang menarik perhatian mereka.
Alat yang Dibutuhkan:
- Kartu trivia atau papan kuis digital/manual.
- Hadiah kecil (opsional).
- Lembar refleksi atau papan komentar.
Manfaat:
- Meningkatkan pengetahuan siswa tentang budaya Indonesia dengan cara menyenangkan.
- Mendorong semangat membaca, literasi, dan kerja sama.
- Menanamkan rasa bangga dan menghargai keberagaman bangsa.
Potensi Keseruan
Anak-anak suka tantangan dan permainan. Dengan sistem skor dan hadiah sederhana, suasana kelas menjadi kompetitif dan penuh semangat belajar.
6. Berkunjung ke TMII (Taman Mini Indonesia Indah)
Latar Belakang:
TMII adalah miniatur Indonesia yang memperkenalkan rumah adat, pakaian, alat musik, dan tradisi dari seluruh nusantara dalam satu kawasan. Kunjungan ini adalah bentuk pembelajaran langsung yang sangat efektif.
Deskripsi Kegiatan:
Siswa mengunjungi TMII untuk mengenal langsung keberagaman budaya Indonesia melalui museum, rumah adat, pertunjukan seni, dan wahana interaktif.
Langkah Pelaksanaan:
Persiapan:
- Guru dan sekolah menyusun rencana kunjungan: tiket, transportasi, makan siang, dan pembagian kelompok siswa.
- Siswa diberi tugas observasi: mengamati 3 rumah adat, menulis fakta unik, dan mengambil foto (jika memungkinkan).
Pelaksanaan:
- Siswa berkeliling dengan pemandu atau guru ke berbagai anjungan daerah.
- Mengikuti pertunjukan tari atau musik tradisional yang tersedia.
Penutup:
- Di sekolah, siswa membuat laporan kunjungan berupa poster, cerita pendek, atau presentasi kelompok.
Alat yang Dibutuhkan:
- Buku catatan kunjungan.
- Kamera/ponsel (jika tersedia dan diperbolehkan).
- Brosur pemandu dari TMII.
Manfaat:
- Pembelajaran kontekstual yang membuka wawasan siswa secara nyata.
- Meningkatkan kepekaan sosial dan budaya.
- Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan penghargaan terhadap perbedaan.
Potensi Keseruan:
Melihat rumah-rumah adat dan budaya Indonesia secara langsung tentu sangat memikat anak-anak. Terlebih jika mereka bisa melihat pertunjukan langsung seperti tari Bali atau bermain alat musik daerah.
7. Detektif Cilik Mencari Indonesia
Latar Belakang:
Game berbasis eksplorasi sangat disukai siswa SD. Kegiatan ini mendorong mereka berpikir kritis sambil belajar mengenali budaya dan daerah-daerah Indonesia.
Deskripsi Kegiatan:
Siswa berperan sebagai “detektif budaya” yang harus menyelesaikan misi dengan menjawab teka-teki tentang budaya Indonesia berdasarkan petunjuk dari peta dan kartu informasi.
Langkah Pelaksanaan:
Persiapan:
- Guru menyiapkan peta besar Indonesia (boleh digital atau cetak besar).
- Menyusun soal atau petunjuk, misalnya: “Di sini ada rumah adat Tongkonan dan makanan bernama coto Makassar.”
Pelaksanaan:
- Guru membacakan petunjuk, siswa menunjuk lokasi yang dimaksud.
- Bisa dimainkan berkelompok dengan sistem giliran.
Penutup:
- Diskusi refleksi: budaya mana yang membuat mereka tertarik, dan bagaimana kegiatan ini membuat mereka belajar tentang toleransi.
Alat yang Dibutuhkan:
- Peta besar Indonesia.
- Kartu petunjuk/misi.
- Spidol atau penanda magnetik.
Manfaat:
- Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemetaan geografis.
- Mengenalkan budaya lain dengan cara bermain.
- Menumbuhkan semangat kerja sama dan komunikasi.
Potensi Keseruan:
Permainan berbasis misteri dan eksplorasi selalu membuat siswa antusias. Apalagi jika diselingi dengan elemen kejutan, tantangan waktu, dan peran seperti “agen rahasia budaya”.
Seru dan Bermakna
Seluruh kegiatan di atas bukan hanya mendidik siswa untuk tahu tentang budaya, tapi juga melatih mereka menghargai perbedaan dan hidup rukun dalam keberagaman.
Dalam konteks Kurikulum Merdeka, kegiatan ini selaras dengan profil pelajar Pancasila, terutama pada dimensi “berkebinekaan global” dan “gotong royong”. Siswa tidak hanya belajar tentang toleransi secara teoritis, tapi juga mengalami langsung bagaimana rasanya berinteraksi, memahami, dan menghargai orang yang berbeda dari dirinya.
Melalui pendekatan deep learning, siswa diajak berpikir reflektif, kreatif, kolaboratif, dan kontekstual. Bukan sekadar tahu—tetapi bisa memahami, merasakan, dan menerapkan nilai toleransi dalam kehidupan nyata mereka.
Toleransi bukanlah konsep yang jauh di awang-awang. Ia bisa diajarkan sejak dini, di ruang kelas SD, dengan cara yang menyenangkan, penuh rasa ingin tahu, dan tentu saja, bermakna.
Penutup: Menyemai Nilai, Menuai Masa Depan
![]() |
mengajarkan toleransi pada siswa SD |
Sekolah, guru, dan keluarga harus bahu-membahu membangun budaya toleransi sejak dini. Karena bangsa yang besar bukan hanya bangsa yang kaya akan budaya, tapi juga bangsa yang mampu menjaga harmoni di tengah keberagaman.
Posting Komentar untuk "Ide Program Pembelajaran dan Kegiatan untuk Mengajarkan Toleransi kepada Para Siswa SD"